6.02.2009

Sacred City


Minggu lalu, mungkin sangat mengejutkan bagi warga Tuban dimanapun berada. Bagaimana tidak ditengah miskinya prestasi yang diraih kota ini kita malah disodori sebuah kabar bahwa warga Tuban dianggap menghambat kepentingan nasional. warga dan pemerintah Kab. Tuban dituding menghambat proyek pipanisasi minyak yang merupakan elemen penting bagi tercapainya target produksi minyak nasional, belakangan diketahui bahwa yang sebenarnya paling menghambat bukan warga tetapi cuma Pemkab khususon seng mbau rekso di Pemkab Tuban, selain masalah ini sebenarnya masih banyak kasus-kasus yang menjadi promosi gratis yang sangat merugikan bagi daya saing Kab. Tuban, kita ingat kerusuhan akibat pilkada, kasus terganjalnya perpanjangan izin tambang PT. SG, kurangnya transparansi dari penyelenggara negara (web ae ga pernah update)sampai konon sulitnya perijinan di Kab. Tuban,dll...wah tambah ruwet cah daerahku iki Kab. Tuban menjadi sangat angker bagi investor.

Semangat otonomi daerah sebenarnya adalah meningkatkan efisiensi karena dengan otoda akuntabilitas pembangunan kemungkinan bisa ditingkatkan, local revenue bisa ditingkatkan, partisipasi masyarakat juga bisa ditingkatkan. jadi otoda bukan justru menciptakan raja-raja kecil yang seolah-olah tidak mau tau dengan kepentingan lain yang juga menguasai hajat hidup banyak orang. Perlu disadari dengan otoda daerah lain memang kompetitor tapi juga bisa menjadi partner dalam pembangunan karena lingkup satu kabupaten mungkin terlalu kecil.
Semoga banyaknya maslah bisa menjadikan Kab. Tuban makin tanggap dan bisa mengambil peluang dari otonomi daerah. Amin.....

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com